Rabu, 22 Oktober 2014

Pemerkosaan saat Pesta


Ami dalam keadaan terjepit. Dia bekerja sebagai.., well Donna sendiri bingung menyebutnya, dia berkerja sebagai stripper untuk pesta-pesta pribadi orang-orang khusus. Dia bukan seorang pelacur, ia tidak pernah mau ditiduri lalu dibayar oleh orang-orang itu, ia hanya menari telajang di hadapan orang-orang yang menyewanya. Donna sendiri baru mengetahui ini beberapa bulan yang lalu, dan Donna sudah berjanji untuk tutup mulut mengenai hal itu. Bagi Donna itu bukan masalah, karena paling tidak Ami tidak serendah pelacur yang mau ditiduri oleh setiap orang, lagipula bagi Donna dia adalah temannya yang paling berharga. 

Orang-orang yang akan menyewa Ami di akhir minggu ini meminta ia dan seorang pelayan wanita yang mau bertelanjang dada untuk menyuguhkan bir pada mereka. Ami menawari Donna sebanyak 1 juta untuk bekerja sama dengan dia. Tawaran Ami sebenarnya menarik bagi Donna, tapi Donna sama sekali tidak berniat bertelanjang dada di hadapan laki-laki yang sedang berpesta. Donna lalu menawarkan diri untuk membantu menjadi pelayan tapi dengan mengenakan pakaian. Ami lalu menawari Donna hanya 250 ribu tapi karena ia sangat butuh uang maka ia juga setuju dengan tawaran Donna. Ami lalu mengatakan kapan waktu dan tempatnya dan semuanya sudah disiapkan. 

Walaupun Donna tidak ingin melepaskan pakaiannya, tapi ia ingin membuat pekerjaan Ami memuaskan pelanggannya. Donna kemudian memutuskan untuk mengenakan bikini berwarna biru sebelum ia memakai t-shirt putih ketat dan celana hitamnya. Kalau pesta kali ini berjalan lancar mungkin Ami mau memakainya lagi dilain waktu pikir Donna. Donna sama sekali tidak berharap perhatian orang-orang itu akan tertuju kepadanya, apalagi Ami ada di sana, karena Ani yang akan telanjang dan tubuh Ami jauh lebih bagus dari tubuh Donna. Donna sama sekali tidak berharap bahwa buah dadanya yang berukuran 32B akan menarik perhatian orang bila dibandingkan dengan milik Ami yang 38C itu. 

Setelah Donna berpakaian, Ami menelepon Donna dan mengatakan ia masih bisa mengantar Donna pulang ke rumahnya nanti tapi ia tidak bisa menjemput Donna. Donna mengatakan itu bukan masalah, ia akan naik taksi. Ami memberikan alamat vila tempat pesta itu dan berkata akan menemui Donna di sana. Donna sama sekali salah memperkirakan jarak dan waktu, dan ia sampai sejam sebelum waktu yang dikatakan oleh Ami. Malam itu dingin sekali, dan Donna sama sekali tidak ingin berdiri sendirian di luar, jadi ia menuju pintu dan mengetuk pintu. Seorang yang tampan dan kekar membuka pintu. 
"Halo! Saya Freddy! Silakan masuk! Hei temen-temen! Penarinya udah dateng nih!" 
"Tunggu, bukan, bukan, tunggu dulu", Donna memerah, dan berbicara cepat-cepat. "Saya pelayannya! Ami akan datang sejam lagi!". 
"Oh, oke, ayo sekarang biar saya bantu lepasin mantel dan kaos kamu, dan kamu bisa mulai menyuguhkan minuman." 
Wajah Donna memerah lagi. 

"Saya pikir Ami sudah bilang kalau saya tidak akan telanjang dada di sini, maaf." 
Freddy tampak kecewa sekali. Donna mengambil nafas dalam-dalam. 
"Begini saja, saya buka kaos saya dan saya pakai bikini di bagian atas bagaimana?" Donna melepaskan kaosnya, puting susunya langsung mecuat karena udara dingin. Ia merasa jengah pada saat itu. 
"Yah, okelah, paling tidak si Ami nanti akan telanjang juga. Saya simpan kaos dan mantel kamu di lemari ini ya." 

Di sana ada gentong dari kayu yang berisi bir dengan keran di bawahnya, juga ada cangkir-cangkir plastik. Pekerjaan Donna hanya mengisi cangkir itu dan menyuguhkannya pada orang yang memintanya. Ada sekitar tiga puluh laki-laki di ruangan itu, dan itu membuat Donna sibuk sekali. Dan percakapan mereka ternyata mereka adalah mandor-mandor yang akan berpesta setelah pekerjaan mereka membangun gedung pencakar langit selesai. Donna sendiri tidak tahu berapa bayaran Ami tapi ia sedikit heran bagaimana mandor-mandor bangunan itu dapat membayar tarif Ami yang Donna kira bisa diatas dua juta semalam. 

Semua orang-orang itu bertingkah sopan, kecuali seorang yang terus berusaha menarik ikatan bikin Donna hingga hampir terlepas sampai lima kali, Donna juga menikmati pekerjaannya. Donna menyukai musik yang diputar dari CD Player, ia lama-kelamaan terhanyut dan menari-nari kecil ketika menunggu seseorang yang meminta bir lagi. Freddy dan teman-temannya bertepuk tangan ketika melihat Donna menari. Donna sendiri sudah minum beberapa gelas bir, dan memutuskan untuk memberikan hiburan sedikit, ia menendang sepatu yang dipakainya dan sambil menari sensual ia menurunkan celananya, membuat ia hanya tinggal mengenakan bikini. Donna sedang membereskan cangkir-cangkir di meja bar ketika ia mendengar telepon berbunyi. Freddy mengangkatnya. 
"Yep, ini gue.., Apa?, Waduh, masa kamu nggak bisa numpang temen sih? Yah, ya udah deh, beginian kok terjadi sih? Oh ya, nanti gue kasih tau. Oke, nggak pa-pa, kita oke di sini kok. Bye." 
"Temen-temen! Penarinya baru telepon tadi, mobilnya rusak berat, dan dia nggak bisa dateng!". 

Tiba-tiba Donna merasa sendiri. Donna kemudian meminta maaf untuk Ami sekali lagi. Dan ia meminta agar mantel dan kaosnya diambilkan. 
"Saya akan mengerti kalau kamu menolak tawaran ini, tapi saya dan temen-temen akan bayar satu setengah juta kalau kamu mau tetap tinggal dan telanjang dada." 
Ia mengeluarkan ikatan uang dari saku celananya. Donna merasakan angin dingin di seluruh tubuhnya, tapi ia menerima uang itu. Ia memasukan uang itu ke cangkir yang ada di bar, dan menari di hadapan mereka sembari melepaskan ikatan bikini bagian atasnya dan membiarkannya jatuh ke lantai. Freddy mengambilnya dan membawanya keluar menaruhnya bersama barang-barang Donna yang lain. 

Selama beberapa menit berikutnya, Donna menari dengan kedua tangan menyilang di depan dadanya, dan bergerak dengan kikuk. Mereka tertawa geli dengan kekikukan Donna dan membuat Donna juga tertawa. Donna kemudian mulai menari lebih cepat bergantian dengan pria yang satu ke pria yang lain. Donna membiarkan mereka menyentuh puting susunya, memegangnya dan menjilatinya. Donna menikmati semua itu hingga tiba-tiba ia merasa bikini bawahnya ditarik turun hingga ke lututnya. Ia menjerit dan cepat menariknya kembali ke atas hingga ia terjatuh ke lantai. Seseorang yang gemuk dan kasar berdiri di hadapan Donna sambil tertawa. Dua orang membantu Donna berdiri, Freddy berlari mendekat dan menyuruh orang gendut tadi menjauh. Kemudian ia memandang Donna. 
"Hei, ini satu setengah juta lagi, bisa kan kamu lepas bagian bawah kamu juga?" Donna menggelengkan kepalanya, Freddy kemudian mengeluarkan semua uang dari sakunya. 
"Kami cuma punya ini, kamu dapet tiga setengah juta. Itu lebih banyak dari bayaran untuk Ami. Ayolah." 

Tangan Donna gemetar ketika ia mengambil uang itu. Donna tidak tahu ia gemetar karena ia akan telanjang bulat atau karena ia baru saja menerima uang yang banyak, tapi Donna sangat gugup sekarang. Donna menaruh uang tadi ke cangkir dan meminum secangkir penuh bir. Ia hampir tersedak tapi ia hanya tertawa dan mulai menari lagi. Ketika Donna menarik bikininya turun ia berbalik dan mengoyangkan pantatnya kepada penonton. Kemudian ia berbalik lagi dan melemparkan bikiniya ke Freddy dan mulai menari telanjang bulat, tangan Donna terbuka lebar memperlihatkan seluruh tubuhnya, tak tertutup selembar benangpun. Freddy menghilang sebentar dan kembali lagi. 

Setelah satu lagi selesai, Donna kembali mengedarkan minuman, dan ia duduk di pangkuan setiap laki-laki yang membutuhkan bir. Pantat Donna berulang kali dipukul, dicubit dan diremas oleh mereka. Donna juga sempat menari bersama mereka, tangan-tangan mereka biasanya mendarat di kedua belahan pantat Donna ketika mereka menari bersama. Donna melihat Freddy berdiri dan mengamati dirinya. Donna menjauh dari pria yang sedang berdansa dengannya dan mendekat pada Freddy dengan tangan terbuka. Sebelum tangan Freddy sempat menarik tangan Donna, pria yang tadi menarik bikini Donna, tiba-tiba sudah berjalan di hadapan Donna. Di bawah perutnya tampak tonjolan yang besar sekali. 

"Sekarang lo musti kulum punya gue!" Ia mendorong Donna hingga jatuh berlutut. Ketika Donna berusaha berdiri lagi, dua pria memegangi tangannya dan menahannya gara tetap berlutut. Donna meronta-ronta, ia melihat Freddy berlari mendekat, wajahnya tampak marah. Hati Donna sedikit tenang, merasa akan ditolong. Donna menatap Freddy dan menyadari ternyata ia marah terhadap dirinya. 
"Denger, nona manis! Kita sudah bayar lo tiga juta lebih! Kita mengharapkan servis lo dari duit sebanyak itu tau?!" Ia mengambil cangkir berisi uang Donna dan memasukkannya lagi ke saku celananya. 
"Lo tau, semenit yang lalu lo mungkin seperti cewek panggilan kelas tinggi, tapi sekarang lo cuma cewek murahan! Yang dia mau cuma masuk ke mulut lo, dan sekarang setiap orang akan dapet giliran paling nggak satu kali!" 

Pria gendut itu maju dan memasukkan penisnya ke dalam mulut Donna. Tubuhnya bau keringat. Donna tersedak karena ukuran penis itu dan juga karena rasa dan bau dari penis pria itu. Testis orang itu yang berambut dan besar memukul-mukul dagu Donna ketika pria itu bergerak keluar masuk di mulut Donna. Dia kemudian menarik penisnya keluar dan meyemburkan sperma kental ke dalam mulut Donna yang terbuka, kemudian ke wajahnya. Semua orang bersorak, dan pria lain maju dan memasukan penisnya ke mulut Donna. Penisnya tidak terlalu besar dan baunya tidak menyengat seperti tadi. Dunia Donna seakan berputar-putar, ia tidak bisa lagi memusatkan perhatiannya. Pria tadi menyeburkan spermanya masuk ke mulut Donna dan pria lain maju menggantikannya. 

Setelah sedikitnya tujuh orang melumuri wajah Donna dengan sperma mereka, Donna didorong hingga jatuh di atas lutut dan tangannya. Freddy mendekat dari belakang Donna. Ia juga berlutut dan memegang pinggul Donna. Dengan satu dorongan kasar, ia memasukan penisnya ke vagina Donna. Donna tersentak dan memohon Freddy untuk berhenti. Ia bahkan menawarkan untuk melayani Freddy di tempat lain, di tempat yang lebih tertutup, tapi ia hanya tertawa. Semua orang berkumpul dan menonton Donna diperkosa tak berdaya. 

Setelah beberapa lama, menjerit-jerit kesakitan dan melolong ketika penis Freddy merobek selaput daranya, Freddy memuntahkan spermanya ke dalam vagina Donna dan menariknya keluar. Pria lain maju dan memasukan penisnya ke vagina Donna sementara yang lain masuk ke mulutnya. Keduanya langsung bergerak sendiri-sendiri, tapi kemudian mulai bergerak berirama, keluar masuk tubuh Donna dari depan dan belakang. Mereka lebih cepat mencapai orgasme dalam vagina Donna, tapi Donna tidak menyadari itu semua, karena ia terus menangis dan memohon mereka untuk berhenti. 

Kemudian Donna mendengar suara pria gendut tadi berbicara, tapi ia tidak mendengar dengan jelas, tapi pria yang ada di belakangnya langsung merebahkan dirinya hingga sekarang ia masuk dari bawah Donna dengan Donna terbaring merangkak di atasnya, sementara pria di mulut Donna menari penisnya tanpa sempat orgasme. Donna kemudian merasakan sesuatu yang besar dan keras mendorong masuk anusnya. Donna tidak bisa mengeluarkan jeritan, tapi ia langsung meronta tak terkendali, kakinya menendang-nendang, tangannya mengibas-mengibas. Pria itu terus mendorong, dan Donna langsung merasa perih dan nyeri dan sadar ia telah berdarah-darah. 

Pria itu terus mendorong lebih keras dan perlahan mulai masuk ke anus Donna, sementara dua pria yang lain terus bergerak keluar masuk tak peduli dengan kesakitan Donna. Pria gendut itu sudah setengah masuk ketika ia berhenti dan memegang pinggul Donna. Donna menjerit-jerit tak terkendali ketika pria itu dengan paksa mendorong penisnya masuk ke anus Donna seluruhnya. Pria itu mulai bergerak, perlahan pada mulanya, tapi lama kelamaan darah dari anus Donna membuat gerakannya makin cepat dan lancar. Kedua pria itu mulai bergerak bersama-sama, dan ketika jeritan Donna mulai lirih dan ia hanya merintih, kembali penis masuk ke mulutnya. Tiga buah penis bergerak keluar masuk dari tubuh Donna, Donna merasa dirinya lumpuh tak bisa bergerak dan kesakitan. Tangan Donna juga dipaksa untuk mengocok dua buah penis lain. Dan hampir bersamaan, semuanya berejakulasi, di mulut, vagina, anus dan kedua tangan Donna, membuat tubuh Donna berlumuran sperma. Setelah mereka menarik penisnya keluar dari tubuh Donna, Donna melihat Ami berdiri di depannya. 
"Ami, tolong aku! Tolong! Lihat apa yang mereka lakukan!" Ami hanya tertawa. 
"Oh Donna, lo naif sekali sih? Ini semua renca gue tau?! Gue benci lo! Lo dan badan lo yang ramping itu, bikin seluruh mahasiswa tertarik sama lo. Lo inget Johan? Dia tunangan gue waktu lo ketemu dia?". 
"Johan? Tapi dia nggak bilang apa-apa waktu itu, dia..". 

Sebelum sempat Donna menyelesaikan perkataanya, Freddy sudah mendekat dan mengangsurkan uang tadi ke Ami. 
"Nih, Mi. Ini bener-bener memuaskan!". 
"Sebenarnya nggak. Dengan begini aja gue udah puas, simpen aja uang lo. Tapi gue musti dapetin video yang lo rekam tadi ya." 
"Nggak masalah, thanks ya!". 

Setelah Ami pergi, setiap orang kembali mengambil gilirannya atas Donna, setiap orang memperkosa Donna setidaknya dua kali. Freddy kemudian mendekat dan mengumpulkan setiap orang. 
"Kita musti berterima kasih pada Ami buat hadiah ini, dan jangan lupa kita juga musti berterima kasih pada Donna atas pelayanannya. Dan setiap orang berbaris bergantian meremas buah dada Donna hingga memar keunguan. 
"Pesta udah selesai sayang! Lo musti pergi dari sini." Kata Freddy di depan wajah Donna yang setengah sadar. 
"Baju saya, mana baju saya, saya mohon kembalikan baju saya." Kata Donna lirih. 
"Baju lo ada di halaman belakang, lo musti amblil sendiri soalnya kita semua mau pulang sekarang."

Donna merangkak menuju sebuah pintu yang menghubungkan ruangan itu dengan halaman belakang villa itu. Freddy membukakan pintu bagi Donna, dan ketika Donna merangkak keluar, Freddy menendang pantat Donna hingga ia tersungkur ke halaman belakang. Kemudian Freddy menutup pintu dan terdengar suara kunci diputar. Donna memandang sekelilingnya tapi ia tidak melihat pakaiannya. Tubuh dan rambut Donna terasa lengket dan tubuhnya menggigil kedinginan. Kemudian Donna melihat ke atas dan melihat pakaiannya di atas digantungkan di atas kawat telepon yang melintas, sama sekali tidak terjangkau oleh Donna. 

Dan ketika Donna masih dalam keadaan merangkak, ia mendengar sesuatu berlari medekatinya, Donna berusaha berbalik untuk melihat siapa itu, tapi mahluk itu sudah melompat dan menyergap tubuh Donna dari belakang, sebuah penis masuk dengan mudah ke dalam vagina Donna. Donna meronta-ronta ditindih mahluk itu dari belakang, tapi ia terlalu kuat bagi Donna yang telah lemas. 

Tiba-tiba penis di dalam vagina Donna bergetar dan makin membesar. Hingga seukuran pergelangan tangan Donna, penis itu terjepit di dalam vagina Donna, tanpa bisa ditarik keluar. Dan mahluk itu lalu mengonggong dan melolong, dan setelah sejam kemudian penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Donna, kemudian ditarik keluar. Donna langsung tersungkur ke depan dan berbaring telentang. Satu hal yang terlihat jelas oleh Donna adalah wajah seekor anjing besar mendekat ke wajahnya dengan lidah terjulur. 
Ketika lidah anjing itu menjilati mukanya, pandangan Donna kabur dan akhirnya ia tak sadarkan diri lagi. 

TAMAT

Ibu Guru Pamer Toket montok






Ayo anak-anak sapa yang mau netek punya bu Guru...?




Enaknya Pesta Ultah Khas Tante


Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku, karenanya aku tidak tahan untuk tidak meceritakannya di situs ini. Situs ini kukenal secara tidak sengaja ketika pada suatu ketika aku online di sebuah warnet, ternyata begitu layar Internet Explorer terbuka langsung masuk ke situs ini. Terus terang cerita-cerita di situs ini sangat menggugah hasratku, meskipun aku tahu ada beberapa cerita yang jelas-jelas hanya karangan belaka. Namun aku merasa agak minder untuk menceritakan pengalamanku yang begitu-begitu saja, sampai akhirnya aku mengalami hal yang sangat berkesan di ulang tahunku kemarin.

Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas. Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan. Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan. Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku. Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepianku. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku. Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan Mr. Happy miliknya yang king size. That was good.

Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di speak room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang save contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon. Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.

Halo tante.., sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.

Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?, tanyaku tanpa basa-basi.

Ya biasa tante, paginya sekolah dulu, jawabnya sedikit manja.

Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih.., tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.
Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku. Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku.
Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku. Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.
Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.
Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, DANIEL, 0856885 PLZ CALL ME. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.

Halo.. terdengar ribut sekali di ujung sana.

Halo, Daniel? tanyaku.

Ya, siapa nih? tanya si pemilik suara itu lagi.

Aku dapet memo dari kamu..

Ohh.. iya, nama kamu siapa? kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi. Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah. Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu.
Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel dipelihara sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut. Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam. Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama.
Acara kali ini semacam games, dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.


Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow!
Lumayan juga buat pemanasan. Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu.
Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.

Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap glad birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.
Ntar Frans, tunggu yang lain.., kataku.

Wajah Frans terlihat bingung.

Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak.

Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?, goda Frans.

Aku tersenyum. Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.
Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous. Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.
Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah good! The party has just begun.
Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka. Kami pun bertukar-tukar posisi.


Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.
Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh.., aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut. Saat itu hampir aku kehabisan nafas.
Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.

Ahh.. ahh.. ooohhh.., birahiku semakin memuncak. Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali.

Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku. Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.
Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya. Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.

Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now its the time!
Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es. Kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.
Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.
Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya.

Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang summit banget.
Sshhh.. ooohhh.., untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.

Sebentar ya sayang.., aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.

Tak lama kemudian anak itu membalas. Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.

Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua.., cetusku sambil senyum-senyum.

Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.

Wah, surprise apalagi nih tante?, tanya Chris.

Aku mengecup bibir anak itu.

Liat aja bentar lagi, jawabku.

Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.

Happy birthday Tasha..

Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku. Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.

Oke semua, this is the genuine party.. Enjoy it!, seruku pada mereka.

Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.

Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm.., desahku seraya mencium bibir Daniel.
Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu. Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik.
Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku. Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.
Sshhh.. ooohhh.., aku mendesah merasakan kenikmatan itu.

Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo. Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu.
Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu. Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan geMas. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel. Mmm.. mmm.. enak sekali. Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.
Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya. Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku. Ahhh.. nikmat sekali. Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku. Aahhh.. aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama. Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh.., Daniel mendesah di telingaku.

Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya. Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali. Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.

Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh.., Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa.

Baru kali ini aku merasa seperti ini. Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cold aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.

Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh.., desahku seraya melumat bibirnya.

Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.

Tante.. aku mau sambil berdiri ya.., desahnya.

Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.
Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.

Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih.., cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.

Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?, tanya Daniel sedikit takjub.

Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.

Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku.., celetukku dengan nada bercanda.
Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya. Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak daripadaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh.., ajak Daniel tiba-tiba.

Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi.
Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film. Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel.

Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu couch. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya. Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini.
Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu. Kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.
Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.
Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.
Stanley? tebakku.

Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.

Aww.. Chris!, teriakku.
Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme. Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan chilly Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain. Setelah orgasme, permainan dilanjutkan.
Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.
Gotcha Daniel!, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan.

Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.

Tante curang ih.., rajuknya manja.

Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku mencuri spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.
Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu.

Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue. Posisi kursi, meja dan couch sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.
Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam. Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya.
Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku. Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.


Enaknya Ngesek Masa Puber

Hi kakak kakak, Ninda mau share cerita Ninda nih. Ninda pernah share juga di forum lain, tapi kayaknya lebih seru share disini.

Hi...nama ku Ninda. Aku mau cerita petualangan aku ngesek pas baru puber.

Aku gadis desa yang tinggal di daerah perkebunan. Pas waktu itu aku duduk di kelas 7 dan umurku masih 11 taun...beberapa bulan lagi baru 12. Tapi aku udah puber dan ini kejadiannya setelah aku mens pertama.

Aku punya kakak sepupu cowo yang sering ngunjungin aku. Dia terakhir ketemu aku waktu aku masih umur 9 tahun. Sekarang dia mau main lagi ke sini dan aku pengeeen banget ketemu dia.

Hari Sabtu malam dia sampai di rumah aku dan aku langsung lengket terus sama dia. Orang tua ku pun udah ngerti, karena emang dari kecil kita akrab. Bahkan, mereka menyuruh kakak sepupuku itu untuk tidur dikamarku. Malam itu aku ngobrol panjang banget sama dia sampe akhirnya aku tertidur.

Minggu pagi

Pagi2 pas bangun tidur kita berdua jalan2 menelusuri kebun sayuran. Saat itu aku pake tanktop putih dan celana pendek putih...celananya tipis dan pendek banget. Udah pendek di sisi paha masih kebelah lagi, jadi paha Ninda keliatan banget. Ninda juga ga pake celana dalem sama bra. Jadi kalo dari depan tetek Ninda ngecap dan dicelana memeknya keliatan belahannya.

Ya udah, langsung aja ke bagian serunya...

Kejadiannya pas aku mau turun dari gundukan tanah di kebun, aku minta digendong sama dia. Dia pun sambil penuh canda gendong aku dan nyuruh aku turun....tapi aku ga mau turun.
Aku terus aja menatap wajah dia dan....langsung aku cium bibirnya. Dia tersenyum dan bilang "Heh, anak kecil belom boleh ciuman!". Aku terus peluk dia dan bisikin "Aku udah puber kakak". Lalu aku menatap dia dan mencium dia lagi.... SUMPAH tu cowo ganteng banget.

Kita terus jalan2 mengelilingi kebun yang luaaas banget. Terus kita sampe ke sebuah gubuk tempat orang yang jaga kebun istirahat. Disana kita duduk berdua dan saling menatap. Dia tanya sesuatu tapi aku ga diem aja ngeliatin dia. Dia ga mau cium aku, jadi aku yang nyosor duluan. Aku rangkul dia, miringin kepala aku dan terus aku cium dia hot banget, aku sampe masukkin lidah ku kedalam mulut dia.
"Ninda, kamu kenapa?"
"Ninda kangen banget sama kakak"
"Kamu... nakal banget Ninda"

Aku langsung duduk diatas dia, menghadap dia dan ciuman lagi. Aku masukkin banyak ludah aku kedalam mulutnya dan mainin lidah sampe basah banget. 
"Kakak, enak ga ludah Ninda?". Dia jawab "Enak Nin".
"Mau lagi kak?"
"Mana?"
Aku langsung pasang posisi lebih tinggi dari dia dan buang ludah aku ke mulutnya. Kita berdua pun terus ketawa dan ciuman lagi. Salah satu tangannya meremas2 pantat aku, tapi dia bener2 ga mau merogoh memekku yang mulai basah.
"Ah kakak, aneh banget rasanya"
"Apanya nin?"
"Memek Ninda rasanya aneh banget, basah banget kakak"
"Kamu horni ya?"
"huuuuhhh ga ngerti kak, aneh banget"
Dia mulai merogoh memek aku dari luar celana dan bilang "Memek kamu basah" dan terus dia tunjukkin jarinya yang basah. 
"Hihihi, kakak, Ninda malu". 
Dia terus masukkin jarinya yang basah ke dalam mulutnya. "Mmmmm, enak"
"Ihhhh kakak, jorok"
"Enak banget Nin"
"hihihi..iiiiih" aku ketawa seneng dan kita ciuman lagi.

Lagi asik ciuman, aku dengar suara emak manggil dari jauh. "Nindaaaa." Aku pun langsung berdiri dan menampakkan diri. Aku lihat dia manggil2 nyuruh menghampirinya. Kita berdua pun langsung kesana.
Ternyata emak dan bapak mau pergi ke kota buat nganter sayuran. Aku seneng banget, karena dia pasti baliknya sore.

Setelah mereka pergi aku langsung ajak kakak sepupuku yang cuper cakep itu ke kamarku. Kita berdua duduk diatas tempat tidur dan mulai ciuman lagi. Akupun terus duduk di atas dia, gesek2 selangkangan, dan nerusin ciuman.
Terus aku memberanikan diri ngomong ke dia....
"Kakak..."
"Ya Ninda?'
Aku bisikin pelaaan banget "Kakak...ngentot yuk"
Dia langsung kaget dan menatap aku. "Ninda?! Kamu belajar ngomong gitu darimana?"
"Ya dari temen2 disekolah kakak!"
"Nakal banget sih kamu ni"
"Iya kak, Ninda nakal banget. Sumpah kak, Ninda pengen ngentot sama kakak. Pengen banget....kakak mau kan pake Ninda? Mau entotin Ninda kan? Mau kan kak?"
"Uh Ninda, kamu masih anak kecil."
Aku ambil tangannya dan arahin telapak tangannya ke tetek aku. "Tu kak...udah numbuh kan??"
"Masih kecil banget Ninda. emang kamu udah ngerti ngentot?"
"Ngentot tu kakak masukin tititnya ke memek Ninda"
"Kamu udah pernah ya?"
"Ngggaaaak kakak...Ninda belom pernah deket sama cowo. Baru kali ini aja. Ninda horni banget liat kakak dan Ninda pengen banget ngentot kak"

Dia diem aja sejenak. Aku langsung buka bajunya...aku meraba2 dada dia yang atletis banget. Dia pun terus aja diem.
"Perawanin aku kak?"

Aku terus buka tangtop aku dan...dia udah ga bisa nahan lagi. Dia peluk tubuh aku dan mulai ciumin aku lagi. Mulutnya terus ke leher aku dan jilatin leher aku. Dia terus aja ke bawah dan aku didorong sampe terbaring di atas tempat tidur. Dia pasang posisi di atas aku, cium bibir aku dan langsung ke arah tetek ku yang masih kecil. Dia jilatin pentil tetek aku sementara tangan satunya meremas2 toket satunya. Aku bener2 merasakan enak banget dan makin horni.

Aku dorong kepala dia agar cepetan ke bawah. Dia terus turun ke bawah jilatin perut aku dan kemudian dekeeeet banget sama memek. Dia terus langsung ngebuka celana aku dan aku bisa denger nafasnya yang makin berat.
"Ninda, memek kamu bagus banget."
"Buat kakak" dan aku pun ngarahin kepala dia untuk jilatin memek aku.
"Ninda kamu mau apa?"
"Kakak, jilatin memek Ninda ka"

Dia langsung ngejilatin memek aku yang basah banget. Dia mainin itil aku dengan ujung lidahnya. Dia menghisap memek aku, dan memasukkan lidahnya ke dalam. Dia terus turun ke bawah sampe deket sama lobang pantat aku. Dengan kedua tangannya, dia dorong paha aku sampe keangkat dan....AHHHH GILAAA...dia jilatin lobang pantat aku.
"Kakak, itu lobang pantat kak".
Dia diam aja dan terus mainin ujung lidahnya di bool aku. Aku ngerasa malu banget, aku ga pernah siap bagian itu bakalan diliat sama cowo, apalagi dijilatin. Lobang pantat jauh lebih pribadi daripada memek...semua cewe pasti merasa gitu.

Dia terus puter badan aku dan nyuruh aku posisi merangkak. Dia buka pantat aku dan lagi2 jilatin lobangnya. Dia terus jilat memek aku, ke lobang pantat, dan terus sampe ke punggung. Dia juga isep2 bagian diantara lobang pantat dan memek aku. SUMPAH enaaaak banget rasanya walaupun malunya bukan main.

Aku pun ga bisa nahan lagi rasa ngilu disekitar memek. Aku balik badan dan langsung pelorotin celana dia. Aku genggam pelernya yang gede banget dan tanpa ragu, langsung aku masukkin ke dalam mulut aku. Aku isep2 terus dan dia membelai2 rambut aku. "Ninda, jangan sampe kena gigi ya". "Mmmm mmmm" aku jawab iya sambil ngemut kontoll. Aku terus jilatin batang pelernya yang makin besar. Aku pun emut2 bijinya dan balik lagi ke ujung pelernya. Aku mainin ujung pelernya dengan lidah aku dan tau tau.....CROOOT crooot...dia keluarin pejunya di mulut aku. Sangking banyaknya, aku ga bisa nampung lagi. Aku bisa telen sebagian tapi banyak yang tumpah. Dia masih aja muncrat dan kali ini ke wajah aku dan sebagian ke badan aku. Dia usap2 pelernya ke wajah dan mulut aku. Seluruh wajah aku basah dengan peju, badan ku juga udah banyak peju.

Aku pun kecewa sama dia. Dia belom entotin aku. Dia udah selesai tanpa merawanin aku.

Tau2 dia dorong badan aku ke belakang dan ngarahin pelernya yang belepotan peju ke memek aku. "Ninda, kalo sakit bilang ya". Aku ngangguk aja.
Dia mulai arahin ujung pelernya ke tengah2 lobang memek aku. Dia pun pelan2 dorong kontolnya ke memek aku. "Ninda, udah setengah nih". "Masukkin terus kak, nggak sakit kok".
Dia terus aja nyodok kontolnya, sampe akhirnya...TOKKK, mentok di dalem memek aku. Masih sisa beberapa senti diluar yang ga bisa masuk. "Sakit ga nin?" "Nggak kak, enak banget kok. Ayo kak, sodok terus. Entotin Ninda abis2an kak!"
Dia terus nyodok memek aku yang sempit mampus. Aku pun mendesah terus2an "Ah ah, kakak, enak banget ngentotnya kak. entotin Ninda yang dalem kak". "Ninda, mulut kamu kotor banget". "Iya kak, Ninda cewe nakal, Ninda doyan ngentot kak, Ninda doyan peju kakak...mmmhhhh, ayo kak, entot terus yang dalem". "AAh Nindaaaaa, kakak ga tahan lagiiiii" CROT....dia keluar dipermukaan memek aku, dia usap2 pelernya di atas permukaan memek aku dan....DIA SODOK LAGI MEMEK AKU...asiiik banget, dia masukkin lagi.

Aku pun makin menggila horninya "Ayo kak, entot lagi kakak, entot terus memek Ninda kakaaaakkkk...entot yang kasar kak, Ninda anak nakallll, Ninda horniiiii.....KAKAAAAKKKKK.....HAAAAAAHHHHH" dia pun makin kasar dan nyodok dalem banget. Aku jerit dan aku merasakan orgasme pertama aku. "Ninda kakak keluar lagi di dalem". "Ga papah kak, sumpah enak banget kak....uhhh, Ninda sayang banget sama kakak".

Kita berdua berbaring di atas tempat tidur. kita ketawa dan saling menatap. Aku pegang memek aku dan lihat ada sedikit darah yang keluar dari memek. "Kakak, aku udah ga perawan". "Iya Ninda, kamu seneng ga?". "Seneng banget kak. Nanti lagi ya...sepanjang hari ini kita ngeeeeentotttt terus, selama kakak masih disini kita ngentot terus ya kak?"
"Iya nin, kakak mau kok...tapi jangan bilang ke orang tua kamu ya"
"Nggak lah kak, ga mungkin itu!" sambil kemudian memeluk dia.

Masih hari Minggu

Selesai ngetot kita berdua terus ke kamar mandi yang ada di kamar orangtuaku. Kamar mandinya bersih dan terang. Di bawah shower, aku cuci muka aku dan terus cuci memek aku. Dia juga cuci pelernya yang mulai agak lemes. Kita terus berdua mandi di bawah pancuran air. Kita pelukan dan ciuman, dia juga raba2 seluruh badan aku selagi mandi. Terus, aku ngerasa pengen pipis banget...
"Kak, Ninda mo pipis"
Dia terus matiin showernya, dia cium mulut aku dan bilang "Kencingin kakak Nin"
"Ih kakak, ga tega"
"Ayo Nin, kencingin kakak"
Dia teus jongkok dan ngarahin mukanya ke memek aku. Aku pun mulai kencing dan kuarahin ke badannya. Aku lihat dia diam aja menatap memek aku selagi kencingku membasahi badannya. Dia dalam sekejap langsung taro mulutnya di memek aku..."Ah kakak...iiihhhhh, pipis aku kok ditelen sih?"
Kencingku pun habis dan mulut dia masih aja jilatin memek aku. Dia terus berdiri dan menatap aku. "Kenapa kak? Ga enak ya?"
Dia pun langsung cium mulut aku dan ternyata dia nampung kencingku di mulutnya. Dia paksa aku nelen kencingku sendiri dari mulutnya. Rasanya aneh, asin, amis...tapi ga tau kenapa aku jadi horny banget.
"Kakak...kencingin Ninda juga"
Dia terus ngarahin pelernya yang mulai keras. Aku berlutut di depan dia dan kencingnya pun mulai keluar membasahi badanku. Uh, rasanya angeeet banget. Perlahan dia arahin kencingnya ke muka aku. Aku merem dan merasakan guyuran kencing di wajah aku. Dia terus ngarahin ke mulut aku dan aku mulai sedikit2 menelannya. Setelah selesai, aku pun bales perbuatan DIA TADI!!! HAHAHA...kita ketawa2 dan....weeeks, baunya jadi aneh hihihi.

Aku langsung nyalain shower tadi buat bersih2 sampe baunya hilang. Sambil mandi, dia menatap aku terus tanpa banyak bicara. Dia matikan showernya dan narik aku ke arah WC duduk yang ada di kamar mandi itu. Dia duduk di atas wc dan ngarahin aku untuk duduk di atas kontolnya yang mulai tegang.
Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya peler dia masuk ke memek aku. "Hah, kakak, kita ngentot lagi" dan dia terus ciumin aku. Ngentot kali ini singkat aja. Dia keluarin pejunya di dalem memek aku. Selesai ngentot kita mandi lagi sedikit.

Kita terus duduk berdua, deket2an, di depan tipi. Tipi nyala tapi kita ga konsen nonton. Aku pake daster pink pendek banget dari bahan kaos dan ga pake apa2 lagi di dalemnya. Pendeknya kira2 tiga jari dari memek. Sesekali dia ngeraba2 memek aku, dan nyuim aku...tapi cuma iseng aja. GILA aja kalo ngentot lagi, Ninda udah cape banget.
"Kakak? Bawa leptop ga kak?" aku tanya
"Ada Nin, kenapa? mau main game yang dulu ya?"
"Kak, ada film gituan gak?"
"Eh, itu film dewasa...kamu masih kecil"
"KAKAAAKKK, aku udah gituan tauuuk!!! Ga papa kale nonton bokep"
"Mau ngapain emangnya nonton bokep?"
"Mmmmm, pengen belajar aja. jadi selama kakak disini kita bisa cobain yang baru!"
Dia terusenyum dan "Yuk"
Kita berdua nonton bokep di kamar aku. Laptop dia di atas tempat tidur aku dan kita pun nonton tengkurep di atas kasur. Aku pun nontonnya menikmati banget sementara dia ngeraba2 pantat aku. Selagi nonton bokep aku sesekali tanya sama dia mengenai adegan yang ada disitu...
"Iiiihh kakak, ngetutnya di tatat...hihihi. Emang bisa ya kak?"
"Bisa nin"
Aku juga sempet kaget "Iiiihhhh kakak, dia dipake tiga cowooo....ya ampun, semuanya dimasukin titit"
Salah satu adegannya ada cowo yang ngeluarin peju di muka cewenya "Kak, nanti kalo kita gituan lagi, keluarinnya di mulut Ninda ya. Ninda suka banget kak, enak rasanya". 
Diapun senyum dan ngangguk. Setelah nonton beberapa bokep, tau2 dia pindahin laptopnya ke meja belajar aku yang ada persis disamping bed aku. setelah itu dia terus buka baju dan buka celana. Dia terus narik aku dari tempat tidur dan ngebuka daster aku. Dia duduk di atas tempat tidur dan aku duduk pangkuan di atas dia. Sambil bugil kita nonton bokep. Aku juga udah horni karena kontolnya gesek2 memek aku terus. Akhirnya aku naikin badan aku dan ngarahin kontolnya ke memek aku. 
Jleb...masuk deh. Manteb banget rasanya nonton bokep sambil ngentot. Aku terus aja naik turun dan ngegoyang pantat aku. Dia terus berdiri sampe aku pun ikut berdiri dan kedorong sampe ke meja belajar aku. Pelernya masih nancep di memek aku dan dia terus sodok aku dari belakang dengan kasar. Dia terus aja genjot aku diposisi itu sampe akhirnya dia cabut pelernya. Aku langsung balik badan dan jongkok. Aku hisap pelernya seperti yang tadi aku lihat di bokep. Dia pun terus ngeluarin pejunya yang tinggal dikit di mulut aku....asli, enak mampus.
"Kakak, Ninda cape banget!"

----

Setelah itu kita istirahat, masak, main2 yang lain dan jauh dari mesum. Sore2 kita jalan2 lagi ke gubuk yang tadi pagi kita ciuman.
"Kak, tadi pagi Ninda masih perawan dan ciuman ama kakak disini"
"Sekarang Nin?"
"Sekarang udah jadi wanita kak...hihihi"
"Nakal banget sih kamu Ninda."
"Kakak sih!"
"Loh kok, kakak yang salah?"
"Kakak sih cakep banget!"
Dia ketawa dan kita terus aja ngobrol sampe sore sampe orang tuaku datang. Setelah melihat wajah mereka....uh, mereka tau ga ya kalo anak gadisnya udah ngentot sama sepupunya sendiri? Haha, bodo ah...yang penting enak.

Malem2 sebelum tidur aku di kamar. Aku denger kakak lagi ngobrol sama orangtuaku. Sekitar jam 10 semuanya udah masuk ke kamar. Dan kakak sepupuku itu juga masuk ke kamar aku.
Dia duduk di atas tempat tidur aku dan kita ngobrol2 dikit. Aku tanya mereka ngobrol apa tadi dan dia terus cerita sejuta cerita garing lainnya. Dia pun terus pindah duduk di kasur tambahan yang ada di lantai. Kita diem, hening...dan aku pun akhirnya ngomong "Kakak, Ninda horny"
Dia langsung bangkit dari tempat tidur dan tanya "Kamu pengen?" dan aku ngangguk. "Tapi nanti orang tua kamu denger".
"Pelan2 aja deh kakak"
"Ya udah, jangan berisik ya!"
Aku ngangguk dan langsung buka dasterku. Aku langsung telanjang dan dia pun ngebuka semua pakaiannya. Dia langsung tidurin aku dan kita ciuman sambil bugil. Dia teus ke bawah dan jilatin tetek aku. Terus dia turun lagi ke bawah dan colok2 memek aku. Dia terus ngejilatin memek aku yang makin basah, dia ngemut itil aku dan jilatin lobang pantat aku. Dia terus nyolok jari tengahnya ke dalem lobang pantat aku dan dia kobel2 pantat aku. Terus dia masukin jempolnya kedalem memek aku dan...UH manteb banget, dia temuin ujung jari tengah dengan jempolnya dan ngurut2 bagian dalem badan aku dengan kedua jarinya. Aku makin horni dan ga mungkin ga mendesah. Aku ga tahan lagi dan akhirnya keluar juga bunyinya "Haaaahhhh,mmmmmhhhhh". 
"Ninda, jangan bunyi."
"Enak banget kakak...."
Dia terus ngelepas kedua jarinya karena takut aku bunyi lagi. Dia terus ngeludahin ujung pelernya dan langsung nyodok memek aku. Aku terus aja gigit bibir bawah aku nahan desahan. Dia sesekali nyiumin mulut aku dan membekap mulut aku saat dia nyodok dengan kuat. Aku bisik ke dia "keluar di mulut ya kak" dan dia ngangguk.
Dia terus pasang posisi nyamping. Dia sodok aku dari belakang kenceng banget. Tangannya ngebekap mulut aku supaya ga berisik. Dia terus tambah kuat entotin memek sempit aku yang tambah basah. "Mmmmhhhhhh, nggggggg" aku mendesah dan ditahan sama tangannya. Dia terus langsung cabut pelernya dan ngarahin muncratan pejunya ke mulut aku.
Aku pun ngap ngap keabisan napas. Aku cape banget dan aku bisa liat dia lemes banget. Kita segera pake baju lagi dan kembali ke tempat tidur masing2. Ini hal tergila dan nekat yang pernah aku lakukan. Aku seneng banget dan menikmati momen indah ini.

Buat temen2 yang udah puber...buruan deh nyobain ngentot...enaaakkk tauuuuu!


Lanjuuutttt lagi KAKAK!!!

Senin siang 

Pulang sekolah Ninda dijemput sama kakak. Yessy ikutan numpang pulang, tapi walaupun ada dia di mobil aku tetep aja ciuman sama dia. Yessy pun senyum2 ngeliat kita ciuman. Aku terus ngenalin kakak ke Yessy. Sampe di rumahku, Yessy pun nerusin jalan balik ke rumahnya yg ga jauh dari rumah aku. Aku dan kakak makan siang. Selesai makan kita pergi ke mata air yang ga jauh dari rumah aku. Aku bawa tas kecil isi anduk, karena emang kita mau berenang. Aku pun pake kain yang diikat jadi rok dan baju kardigan tipis dengan kancing satu tanpa pakaian dalam lagi. Aku ga pake celana dalem dan bra,karena emang pengen telanjang juga nantinya. 

Sepanjang jalan ke mata air, kakak colek2 aku terus. Sesekali kita berenti buat ciuman sebentar. Aku juga kadang angkat kain yang aku pake buat godain dia. 
Sampe di mata air, sekeliling kita cuma tebing2 batu, tapi di sisi lain kita bisa lihat lembah yang cantik banget. Walaupun pemandangannya indah, tetep aja kakak lebih suka menatap aku dan ciumin aku. Dia terus ngerogoh2 memek aku sampe basah sambil ciumin aku. Dia terus ambil posisi nyender di tebing dan aku berlutut didepannya. Dia turnin celananya dan ngarahin pelernya yang udah mulai ngaceng ke mulut aku. Aku pun langsung isep2 pelernya dan jilat2 sampe agak basah. Dalam benak aku, aku bisa bandingin kalo kakak punya lebih pendek dari pak guru punya. 

Dia nyuruh aku berdiri dan langsung cium aku. Aku terus ngebelakangin dia dan dia tarik badan aku melekat ke badannya. Satu tangannya ada di tetek aku semetara yang satunya merogoh2 memek aku sambil ngarahin kontolnya supaya bisa masuk ke memek aku. Setelah masuk, kita ngentot pelan2. Tangannya satu masih meraba2 memek aku, sementara satunya meremas2 tetek aku yang baru tumbuh. Mulut kita pun ciuman terus sampe banyak ludah meleh dari mulut kita berdua. 
Aku pun terus beranjak pergi dari dia. Pelernya pun lepas dari memek aku. Aku terus balik badan ke dia dan mulai buka semua pakaian yang aku pakai. Setelah telanjang, aku pergi ke tepi mata air sampai airnya setinggi sekitar setengah betis aku. Kakak pun langsung telanjang dan dia terus nangkep aku dari belakang. Aku balik badan dan langsung peluk dia. Kita terus ciuman dan ciuman dan ciuman. Aku terus duduk di bebatuan yang ada disitu. Posisi aku duduk ngangkang. Dia pun terus jongkok dan langsung meletakkan wajahnya diselangkangan aku. Dia jilatin memek aku dan main-mainin itil aku dengan lidahnya. Dia terus dorong paha aku jauh ke belakang dan terus jilatin lobang pantat aku. Sambil lidahnya colok2 bool aku, jarinya nyolok2 memek aku. Dia pun terus nyabut jari itu dari memek aku dan terus nyolok lobang pantat aku. Dia masukkin seluruh jari tengahnya ke lobang pantat aku dan ngobel2. Mulutnya terus jilatin memek aku sementara jarinya masih ngobel bool aku. 

"Kakak, Ninda mau kencing nih" 
"Kencingin kakak Nin!" 
Aku pun seneng banget karena dia minta begitu, aku terus ngeden dan kencing aku ngocor langsung ke mulutnya. Dia kemudian jilatin memek aku saat kencingku semakin deras keluar. Sumpah deh rasanya, bener2 enaaak dan kotor banged!! Dia terus pasang posisi lebih tinggi dari aku, dan sembur aku dengan kencing aku yang dia tampung di mulutnya. Dia terus keluarin ludahnya langsung ke mulut aku, dan terus kita ciuman lagi. Dia terus berdiri dan ngarahin pelernya ke muka aku. Dia terus pegang kepala aku dan kencingin muka aku. Dalam sekejap badan aku basah dengan kencing dia. Aku tampung sedikit kencing dia di mulut aku dan dia terus mendekati aku dan kita tukeran kencing dari mulut ke mulut. 
Selagi kita melakukan itu, kontolnya tau2 udah nancep di memek aku. Dia terus entotin aku dengan kasarnya dan aku pun ga bisa menahan desahan lagi. 
"Hah kakak...entot terus kak, ayo kak, masukin yang dalem, entotin Ninda yang dalem kakak!" Dia pun makin kasar seperti ga bisa nahan birahinya lagi. Dia ludahin muka aku yang masih basah dengan kencing dan mengusap2 ludah itu dengan tangannya. Dia ludahin aku sekali lagi di deket mulut, terus dia jilat aku dari dagu sampe ke mata. Sumpah kotor mampus ngentotnya. Karena memek aku terasa ngilu, aku dorong dia sampe dia menjauh dan pelernya lepas dari memek aku. Aku tersenyum dan ketawa ke dia, lalu aku langsung loncat ketengah mata air yang jernih dan bersih itu. Dia pun susul aku berenang di mata air tersebut. Di tengah mata air, kita lanjutin lagi ciuman kayak gila. Di bawah, memek aku dientot di dalam air sementara di atas kita ciuman terus dan terus. 

Aku pun melepaskan diri dari dia lagi dan berenang ke sisi lain dari mata air itu. Dia langsung tangkep aku dan aku ngeberontak dikit sambil becanda riang. Aku terus tiduran di atas lumpur ditepian mata air itu. Dia langsung mendarat di atas aku dan entotin aku dengan kasarnya. Dia genjot aku terus sementara aku meraba2 lumpur ke badannya. Tangan dia pun mulai kotor dengan lumpur dan dia meraba2 tetek aku. Dia terus merebah ke bawah dan kita terus pasang posisi nyamping. Dia raba2 punggung aku yang penuh lumpur dan tangannya terus ke bawah ke paha aku. Kita terus berputar sampe akhirnya aku di posisi atas. Selagi aku goyang2 pantat aku, dia ngeraba2 seluruh badan aku. Aku menguasai permainan sekarang dan aku terus terusan goyangin pantat aku dengan kuat.
Dia terus bangkit dan ngebalikin aku di posisi bawah. Dia entot aku dengan kasarnya sampe2 aku mendesah keras banget. Terus dia langsung cabut pelernya dan muncratin seluruh pejunya di muka aku. Aku telen semua pejunya, bahkan aku hisap pelernya yang masih netes peju.
"Ih kakak, kita gila banget sih!". 
"Enak ga Nin?". 
"Enak kakak, tapi memek aku ngilu nih!". 
"Ya udah, hari ini cukup sekian ya!". 
"Ya liat nanti...sapa tau ntar malem pengen...Hihihihi" 
Sumpah cape banget ngentot kali ini, tapi asiiiik banget. Kita berenang sebentar buat ngebersihin badan dari lumpur dan setelah itu buru2 pulang karena udah mau ujan. 

Pulang dari mata air kalo ga salah ga ngapa2in sih pas hari itu. Tapi emak ngasi tau Ninda kalo dia sama bapak mau pergi ke kota untuk acara pernikahan anak temennya. Mereka pergi besok (jadiii itu hari selasa) dan nginep dua malem, terus baru pulang hari kamis malem. Asiiiik, Ninda seneng banget waktu itu karena bakalan banyak waktu buat nakal2an sama kakak sepupuku terganteeeeng. 

Senin Malam

Malam itu aku duduk sendiri di kamar sementara kakak masih ngobrol sama bapak. Aku pake daster putih tanpa apa2 lagi dibaliknya. Karena mereka mau persiapan pergi pagi2, maka semuanya tidur agak cepat malam itu. Kakak pun terus masuk ke kamar dan duduk di sebelah aku. Tangannya langsung narik wajah aku dan cium mulut aku. Dia terus buka selimut yang nutupin paha aku dan kemudian langsung ngerogoh selangkangan aku. Aku emang ga pake bra sama celana dalem, karena udah biasa bobo kayak gitu. Selagi kita asik ciuman, tau tau..... "NINDA...!" emak manggil dari luar kamar. Kakak langsung loncat dari tempat tidur aku dan tiduran di atas kasur dia yang digelar di lantai. 
"Ya mak!" Emak pun masuk kamar dan ngingetin aku untuk bayar uang sekolah dan ini dan itu dan macem2 deh! Setelah itu dia nyuruh aku tidur dan jangan gangguin kakak...hihihi. 
Setelah emak keluar kamar kita mulai cekikikan. 
"Nyaris kak!" 
"Ninda Ninda...nakal banget sih!" 
Kita diem sejenak...sekitar semenit ga ngomong apa2. 
"Kakak..." 
"Ya Nin?" 
"Memek Ninda masih basah" 
"Terus?" 
"Pengen..." 
Kakak pun langsung bangkit dari tidur, masih dalam posisi duduk dia buka selimut aku dan tarik kaki aku sampe aku ngangkang ke arah dia. Dia elus2 memek aku yang udah basaaaah banget dan terus dia masukin dua jarinya ke memek aku. Aku kaget banget, soalnya dia terus narik badan aku dengan dua jari yang nyantel di dalem memek aku. Anjing, kasar banget...tapi ga sakit sih...enak malah. Dia terus langsung jilatin memek sambil kobel2 dengan kedua jarinya. Akupun ambil bantal dan nutup muka aku supaya desannya ga kedengeran. Dia pun terus ngebuka baju aku dan ciumin aku. Terus dia tarik aku ke bawah supaya tiduran di atas kasur dia di lantai. Pas itu posisi aku masih di atas dia sementara dia berbaring di kasur. Dia terus melorotin celana pendeknya dan buka baju. kita berdua terus ciuman sambil telanjang. 
"Ninda, isep kontol kakak Nin!" Aku langsung ke bawah dan jilatin pelernya yang udah keras banget. Sesekali aku ludahin supaya basah banget, karena aku tau dia lagi horni banget dan nanti pasti ngentotnya kasar banget. Dia terus nahan kepala aku dan keluar masukin kontolnya dengan cepat di mulut aku....iya, aku dientot di mulut sama dia. Aku sesekali keselek dan banyak banget ludah yang keluar dari mulut aku. Aku pun terus pasang posisi duduk di atas kontolnya dan ngarahin ujungnya supaya masuk ke memek aku. 
"Mmmmhhh, mhhhh, kakak, udah masuk kak" 
"Shhhh, Ninda, jangan berisik ya" 
Aku ngangguk dan gigit bibir bawah aku. Dia narik badan aku agar dekat dengan badannya, dan kita terus ciuman. Kontolnya makin cepet entotin memek aku, tapi karena mulut aku nempel sama mulut dia, jadinya ga kedengeran suara desahannya. Dia terus puter posisi, sekarang aku berbaring terlentang dan dia entotin aku dalam posisi bersimpu. Sesekali dia bekap mulut aku karena desahan aku makin keras. Dia terus merunduk ke muka aku dan ciumin aku lagi... 
"Kakak, entotin ninda yang dalem kak." 
"Kamu jangan berisik ya sayang" 
"Ayo kak, selesein, keluarin di dalem ya kakak. kita puas bareng kakak" 
Dia terus aja genjotin aku dengan kasar dan kuat banget. Aku tutup wajah aku dengan bantal supaya ga keras suaranya. Lalu tiba2 sepertinya dunia ini hening, mata aku pun terpejam, dan memek aku kerasa ngilu banget, tapi enak sekali. Huh, rasanya ringan banget badan ini. Kakak pun terus rubuh dan tidur nindihin badan aku. 
"Udah keluar ya kak?" 
"Udah ninda, udah keluar banyak banget" 
Aku ngerasa seneng banget bisa muasin kakak aku. padahal aku masih kecil, masih 11 taun waktu itu, tetek baru tumbuh, memek belom ada jembutnya, tapi aku udah bisa bikin laki2 dewasa ketagihan ngentot. Sekilas aku teringat kalo siang sebelumnya aku baru ngentot sama guruku. Kesannya aku cewe ga bermoral, tapi bukannya semua orang jadi ga punya malu kalo ada makanan enak di depan mereka? Ngentot kan enak, jadi ngapain malu2? Dia terus nyabut pelernya dari memek aku. Kita saling menatap di atas tempat tidur itu dan sesekali ciuman. Kemudian jari2nya mulai elus2 memek aku. 
"Kakak, nakal" 
"Mau yang lebih nakal lagi ga nin?" 
"Apa kak?"
Dia terus masukin dua jari ke memek aku dan obok2 memek aku. Terus dia masukkin jari satu lagi dan.... Dia ngambil peju yang ada di dalam memek aku, terus dia peperin ke bibir aku dan masukkin ke mulut aku. 
"Ih kakak??" 
"Biasanya kamu doyan telen peju kan?" 
Aku ngangguk dan dia terus melakukannya lagi. Kali ini dengan lebih banyak peju di tangannya dan kemudian aku jilatin jari2 dia yang berlendir itu. Yang kayak gitu bikin aku mendadak horni lagi. Dia terus pasang posisi di atas aku dan terus kemudian masukkin pelernya ke memek aku sampe dalem. Setelah itu dia cabut dan dia terus duduk nyender ke tempat tidur aku. Aku masih nunggu kejutan yang lain...tapi dia terus pake baju. Sialan, aku kira dia mau entotin aku lagi, ternyata nggak. Tapi, berhubung aku juga cape...ya udah, aku pake daster lagi dan kemudian bobo. 

Nanti ya Ninda lanjutin ceritanya.... Kisa hari selasa adalah....jang jeng!!! ga ada ortu di rumah, di sekolah Ninda nakal lagi, Pulang sekolah Yessy ikutan nakal sama Ninda...

Hari Selasa pagi

Aku sama kakak sengaja pagi itu ga ngapa2in, lagian setelah nganterin aku ke sekolah kakak juga nganterin orang tuaku ke kota. Jadi ga mungkin ngewek dimobil.

Pagi itu, pas lagi pelajaran sejarah aku dapat panggilan untuk nemuin kepala sekolah aku yang galak banget. Aku kaget, bahkan bu guru sejarah ku pun bilang "Ninda, kamu kena masalah apa?". Aku diem aja dan langsung menuju ke kantor kepala sekolah. Jangan2 dia ngeliat perbuatan aku sama pak guru kemarin...aduhhh, gawat banget.

Sampe di depan pintu ruang kepala sekolah, tau2 ada yang manggil aku..."Ninda, sini!"
Ternyata pak guru udah nunggu di depan ruang klinik sekolah. Aku pun langsung nyamperin dia dan bilang "Aku dipanggil kepala sekolah"
"Bukan Nin, itu pak guru yang manggil kamu. Kepala sekolah lagi pergi"
Dia terus narik aku masuk ke ruang klinik, ngunci pintu, dan langsung ciumin aku. Dia ciumin aku hot banget sampe aku diangkat. Dia terus taro tangannya di pantat aku dan nerusin ciuman sama aku.
"Pak guru pengen ya?"
"Iya Nin, pak guru ga bisa tidur mikirin kamu"
Dia terus duduk di tempat tidur dan aku duduk di pangkuan dia. Kita terusin ciuman sampe dia jilat2in leher aku. "Nin, kita telanjang yuk, biar baju kita ga kusut"
"Yuk..."
Bagus juga alesannya...hihihi.

Dia pun melepas kancing baju aku satu2 dan aku juga buka kancing dia. Setelah itu dia langsung buka bra aku dan jilat2in tetek aku.
"Oh Ninda, kamu masih anak2 banget. Tetek kamu baru tumbuh sayang"
"Tapi Ninda udah nakal kok"
"Iya sayang, kamu nakal banget...masih anak kecil tapi udah ngerti kayak gini"
Aku pun terus berdiri dan dia pelorotin rok biru aku bareng sama celana dalemnya. Dia puter badan aku dan pegang2 pantat aku dan dia juga kobel2 memek aku. Aku pun terus tiduran di atas ranjang sementara dia berdiri buat buka celananya. Selagi buka celana, dia liatin aku terus penuh nafsu. Aku bisa liat pelernya yang udah panjang dan keras. Peler yang kemarin ga bisa masuk sepenuhnya ke dalem memek aku.
Dia terus berlutut disebelah tempat tidur dan ciumin mulut aku. Dia masukin banyak ludah ke mulut aku dan jarinya ngobel memek aku dengan keras dan kasar. "Uh Ninda, sumpah cantik banget sih kamu...huh, cantik banget"
Dia terus aja bilang aku cantik sambil ngobelin aku. Mulutnya pun ngejilatin tetek aku yang mungil bangeddd...dia isep tetek aku sampe bisa masuk semuanya ke mulut dia. 
Dia terus turun ke bawah ke memek aku. Sambil ngobel, lidahnya terus aja ngejilatin lobang entot aku. Aku pun terus semakin ngangkang dan posisi dia sekarang diantara paha aku. Dia kobel aku dengan empat jari, dia kobel dengan kasar sampe pantat aku keangkat. Dia lalu ngejilatin lobang pantat aku, dia teken kuat2 lidahnya ke lobang pantat aku dan dia isep2 bagian diantara lobang pantat dan memek aku. Saat dia ngobel aku, desahan aku makin kuat dan kuat...aku mulai ngerasa aneh di memek aku dan tiba2...
"Ngggaaaahhhhhh, aaaaaa, pak guru udaaahh!"
Dan currrrrr...cairan bening muncrat dari memek aku langsung ke mukanya.
"aduh pak guru, maapin Ninda"
Aku usap mukanya dengan tangan aku, dan dia tangkep tangan aku terus bilang "Enak banget Nn"
"Pak guru Ninda malu..."
"Enak banget sayang"
Dia terus jilatin memek aku yang basah setelah muncrat...aku ga tau itu muncrat apa. Soalnya ga kerasa pengen pipis.
"Ninda, kencing kamu pasti enak banget"
Aku bingung, tapi yang keluar dari mulut aku malah "Pak guru mau?"

"Iya Nin...mana Nin, ayo kencingin muka pak guru sayang"
Ga pake lama, aku pun langsung ngeden, dan ccccurrrrrrrr, dengan deresnya kencing aku muncrat dan mengenai muka dia. Aku memalingkan wajah karena malu ngeliat kencingku membasahi wajah guru aku. Setelah aku PD untuk buka mata, aku liat dia menggeleng2kan kepala seolah2 supaya kencing aku membasahi seluruh kepalanya. Setelah kencingnya mulai sedikit, dia taro mulutnya di memek aku dan ngisep memek aku dengan kuat.
Dia terus menegakkan badannya dan ngarahin pelernya ke memek aku. Karena belom basah, dia ludahin pelernya dan terus langsung aja dia tancepin ke memek aku. Dia entotin aku pelan2 dan dia terus membungkukan badannya. Wajahnya ada pas di atas wajah aku dan rambutnya yang lepek sama kencing aku mulai menetes2kan kencing ke muka aku. Aku tambah horni pas dia begitu. 
Dia terus ciumin aku, dia jilat wajah aku, dia ludahin muka aku dan aku bisa ngerasain sodokannya makin ganas. Aku tarik kepalanya biar makin deket ke wajah aku karena aku pengen banget ciumin dia. Saat aku melakukan itu, air kencing yang meresap di rambutnya semakin deres ngucur ke wajah aku...ihhhh, jijay sih pas inget2 lagi tapi kerasa enak pas waktu itu....hihihi, pas lagi horni mampus sih enak2 aja. Malah, makin jorok makin asik.

Dia terus entotin aku sekuat tenaga...aku inget kemarin kontolnya ga bisa masuk sepenuhnya ke memek aku, tapi kali ini semuanya bisa masuk dalem banget. Ngentot kali ini emang ngilu banget...tapi sumpah enak bangeeettt. Aku ga tau peler itu masuk kemana? Apa mungkin memek aku udah makin dalem?
"Hah, pak guru, dalem banget masuknya"
"Oh Ninda, enak sekali memek kamu sayang"
"Pak guru keluarin di mulut Ninda ya"
Dia terus sodok aku beberapa kali kuat banget...sampe aku ngerasa mual di perut. Dia terus loncat dan ngarahin pelernya ke mulut aku. Dia keluarin peju banyak banget di mulut aku dan di wajah aku. Dia lakukan lagi seperti sebelumnya, dia usap2 peju yang ada di wajah aku dengan kontolnya. Dia tampar pipi aku dengan kontolnya, dan setelah itu dia ludahin muka aku...dia ludahin lagi mulut aku dan terus dia sodok kontolnya ke mulut aku.
Dia terus lemes dan tertidur di sisi aku.
"Pak guru...pesing ya?"
"Hihihi, Ninda, oh Ninda...sumpah kamu bikin pak guru seneng banget"
Kita pun trus bergegas ke kamar mandi yang ada di dalem klinik itu. Aku pun akhirnya mandi sama dia karena udah basah banget. Ga kerasa, aku melakukannya nyaris satu jam... jadi, lewat deh pelajaran hari ini diganti dengan ngewek.

Selasa Siang...Pulang sekolah Yeeeeyyyyy!!

Pulang sekolah adalah waktu yang paling kita tunggu2 waktu itu, karena di rumah ga ada orang tua.
Aku dan Yessy dijemput sama kakak di sekolah, dan hari ini Yessy rencana mau melepas perawannya sama kakak spupuku. Pas di mobil aku tanya lagi sama Yessy "Kamu yakin ga Yes?" dan dia jawab "Iya lah Nin...kapan lagi ada cowo cakep kayak kakak kamu?!". 
"Beneran nih Yes? Kamu yakin mau?" Kata kakak yang kesenengan denger pernyataan yessy. 
"Iya kakak, Yessy pengen gituan sama kakak". 
Aku pun seneng banget dengernya...serius...aneh sih emang, sampe Yessy tanya "Nin, lu ga papa kalo gw gituan sama kakak lu?".
"Ya ga papa lah Yes, Kenapa emang? Gw ga mungkin kaleee pacaran sama kakak spupu gw sendiri"
"Kali lu cemburu nanti...hihihi"
Aku terus langsung cium kakak yang lagi nyetir..."Ga lah, ngapain cemburu, lu kan sobat gw Yess."

Sampe di rumah kita langsung masuk dan duduk di atas sofa. Aku langsung pangku di atas kakak sementara Yessy duduk di sebelah kita. Aku sama kakak mulai ciuman, ciuman yang napsong banget!! Aku ngeliat Yessy lagi senyum2 ngeliatin kita berdua ciuman "O iya yes, sorry gw hampir lupa" aku bilang ke dia. 
Kakak pun langsung narik kepala Yessy dan cium mulutnya. Dia terus bilang "Buka mulut kamu Yes". 
Aku liat Yessy pun buka mulut dan kakak masukin lidahnya ke mulut Yessy. Ngeliat mereka berdua mulai memanas, aku pindah duduknya ke sofa yang kecil.
"Ah gila, baru kali ini gw ciuman sama cowo" kata Yessy. Kakak pun terus ngejilatin lehernya Yessy, dan tangannya mulai ngeremes2 teteknya Yessy dari luar seragam.
"Wah, udah tumbuh nih toketnya" kata kakak.
"Iyalah kakak, aku kan udah puber tauuu"
Dia terus ngebuka baju Yessy, kancing demi kancing, sampe dia ngeliat bra putih yang dipake Yessy. Tangan kakak pun mulai ngeraba2 diantara dua toketnya Yessy yang mulai nyembul. Toket Yessy lebih gede dari aku punya...ya, wajar aja sih, umur dia kan udah 12 taun. Dia juga udah lumayan lama pubernya...sekitar setengah taunan lah. Kakak terus ngebuka kancing bra Yessy yang ada di depan. Begitu kebuka, Yessy langsung reflek tangannya nutupin toketnya...."Hah, maluuu" kata dia. 
Kakak pun langsung ciumin Yessy dan bilang "Ga papa Yes, jangan malu...pasti toket kamu bangus banget".
"Mmmmhhh, kecil kak"
"Ga papa sayang, kakak suka yang imut2"
Yessy pun mulai menurunkan tangannya dan kakak mulai menyibak branya, menatapnya, dan meremas toketnya Yessy. Baju dan branya yessy pun dikesampingkan jauh2 sampe kedua teteknya keliatan. 
Wow, bener2 mantep toketnya...aku aja cewe bilang gitu. Toketnya kecil dibandingin anak SMU, tapi pentilnya udah mancung banget, warna coklat gelap dan kecil ukurannya. Aku bisa liat kalo kakak horni banget liat toket Yessy. Dia pun langsung ngenyotin toket Yessy sementara tangannya ngeremes2 tetek satunya. Aku bisa lihat wajah cemas tapi pengen dari Yessy. Dia sesekali ngeliat ke aku... aku pun bisikin ke dia, "Santai aja". Dia pun senyum dan mulai nyantai. Kakak pun terus aja jilatin pentilnya Yessy, gonta ganti diantara dua toket itu.
Yessy pun terus berusaha ngebuka baju kakak dan kakak juga ngelepas seragam Yessy. Yessy terus duduk di atas kakak, ciuman dan pelukan sampe badan mereka nyatu. Aku bisa liat dia grakin pantatnya buat gesek2 memeknya ke kontol kakak. Aku liat tangan kakak ngebuka kancing rok Yessy dan terus dia dorong Yessy ke sisinya sampe Yessy tiduran di atas sofa. Dia terus tarik roknya Yessy dan ngelemparnya ke lantai. Dia terus buka celana dan tinggal pake celana dalem aja. Kakak pun terus langsung nindihin Yessy dan ciuman lagi...ciuman yang basah banget sampe kedengeran bunyinya...cipok cipok...hihihi.
Kakak pun langsung bangkit dan kedua tangannya ngegenggam celana dalem Yessy. Si Yessy pun reflek nahan celana dalemnya karena dia malu mau ditelanjangin. "Ahhh gila, malu malu!!!".
"Ga papa yes, jangan malu"
"Kakak duluan..."
Kakak pun bediri dan ngelepas celana dalemnya. Kontolnya yang besar dan keras langsung keliatan dihadapan Yessy.
"Iiiiihhh, emang itu bisa ya masuk ke memek? gede banget"
"Bisa lah Yess, malah enak banget!" aku jawab.
"Serius loh Nin?"
"Yes...gw udah sering disodok itu!!"
Ngeliat kakak nunjukin kontolnya, Yessy pun dengan sendirinya ngebuka celana dalem dia. Wow...aku bisa liat kakak terpana ngeliat memek Yessy. Aku juga baru kali ini ngeliat memek dia. Mekinya masih rapet, udah mulai numbuh jembut2 halus di atasnya. Sangking tembemnya, sampe2 kelentitnya ga keliatan. 
Sekarang Yessy udah telanjang...tinggal kaos kaki aja yang masih melekat di kakinya. Kakak pun mulai merunduk kearah memeknya Yessy dan dia mulai ngebuka2 memek perawan itu. Dia terus langsung jilatin memeknya Yessy ... dia tarik2 pake mulutnya, dan lidahnya masuk banget ke memeknya Yessy. Aku liat Yessy memalingkan muka, mukin dia malu, mungkin dia baru merasakan hal yang super enak itu untuk pertama kalinya jadi belom bisa kontrol muka...hihihihi.
Aku pun pindah duduk mendekati Yessy yang kelihatan pasrah..."Enak kan Yess?"
"Mmmh hm, iya Nin...hah, haaah, enak banget sumpah"
Aku pun terus mendekat ke kakak yang lagi sibuk ngemut mekinya Yessy. "Nin" panggil kakak.
"Ya kak?"
"Ludahin memeknya Yessy Nin"
Aku terus buang ludah di memeknya Yessy, dan kakak terus lanjutin jilatin memek yang udah banjir itu.
Dia terus bangkit dan narik dua tangan Yessy. Dia nyuruh sahabat aku itu untuk ngisep kontolnya yang udah keras banget.
"Yess, kamu isep sampe basah banget ya"
Yessy pun langsung isep2 kontol kakak dan sesekali kakak kesakitan karena kena gigi Yessy.
"Yes, jangan kena gigi sayang"
"Gimana caranya??"
"Nin, ajarin Yessy Nin!"
Aku pun terus "Gini Yes, kamu buka mulut gede2, terus masukkin kontolnya dalem2..khayhak khiniii" hihihi ngoomongnya jadi ngaco karena aku sepong kontol kakak buat nyontohin Yessy. "Nah, gini Yess yang enak" kata kakak.
"Sini sini Nin, aku mau coba lagi" dan dia pun ngerebut kontol kakak dari mulu aku.
Sekarang Yessy udah mulai mantap nyepongnya.
"Enak ga kak?" aku tanya.
"Emang kamu jago banget Nin, udah bisa ngajarin Yessy sampe langsung bisa"

Aku ngeliat kakak, udah napsong banget. Wah, jangan2 dia bakalan keluarin di mulut Yessy...tapi ternyata dia nyuruh Yessy berbaring dan langsung pengen jebolin tu memek baru puber. Dia arahin kontolnya ke memek Yessy, dan mulai gesek2 sedikit demi sedikit. Setelah itu dia belokin dikit ujung pelernya dan "AAAaaaaaa....sakiiit!" jerit yessy.
"Nin, ludahin lagi memeknya" dan aku terus buang ludah lagi di memeknya Yessy.
Kakak pun terus mulai pelan2 masukkin kontolnya ke memek Yessy sementara kedua tangan Yessy ngedorong perutnya kakak karena dia ketakutan. Akhirnya, semua kontol kakak masuk ke dalem memeknya Yessy. Yessy pun mulai santai dan tenang sementara kakak mulai keluar masukin kontolnya pelan2 ke memek Yessy.
"Nggaaahhh... ahh... ahhh...mmmmhhhh... uhhh Ninda... gw lagi ngewek Nin....hahhhh... ahhhh... sama kakak lu Nin"
"Iya Yes, akhirnya lu jebol juga"
"Gara2 kamu nih!"
"Hihihii, tapi seneng kan?"
"Seneng banget Ninda...ahhh...sumpah, enak banget"
Lama kelamaan kakak pun ga bisa nahan nafsunya lagi. Aku liat dia entotin Yessy kasar banget dan tanpa ampun...kesian juga sih, mana ini ngentot pertamanya. Tangan Yessy terus2an nahan badannya kakak. Dia pun mendesah keras banget dan teriak "Udah, kakak, udah..." Sampe akhirnya kakak nyabut kontolnya dan muncratin pejunya ke arah Yessy. Sangking kuatnya muncratan peju itu, sampe kena mukanya Yessy. Muncrat yang kedua ngebasahin badannya Yessy. Yang ketiga, kakak arahin kontolnya ke memek Yessy dan muncrat lagi. Setelah itu dia masukkin kontolnya ke memek Yessy...mungkin dia keluarin sisanya di dalem situ.

Yessy pun terus mundurin badannya dan kontol kakak pun lepas dari memeknya. "Ah gila, gw udah jebol"
"Yes, santai aja!" aku bilang.
Tau2 ada suara brrrr brrrrr
Dia terus ngambil tas sekolahnya dan ngambil henponnya. "Halo mah"..."Iya mah, Yessy pulang dulu"...."Ini dirumah Ninda mah"
Dia terus tutup telponnya dan bilang "Gw harus balik. Aku disuruh pulang dulu Nin...nanti aku balik lagi ya"
Dia langsung buru2 pake semua bajunya dan langsung pergi. "Nin, sisain buat gw ya"
"Iya iya...gw sisain"
"Dah kakak, ntar kita ngewek lagi yaaa?'
"Oke yesss" kata kakak.
Aku sama kakak kebingungan..."Tu cewe abis dipake langsung pergi aja...kayak udah sering" Kata kakak. 
"Mungkin panik kak, ditelpon mamanya".
Kakak pun terus bergegas ke kamar mandi buat bersih2 sementara aku duduk di sofa dan nonton tipi.

Ntar ninda terusin lagi ya.

Selasa siang...abis jebolin yessy.

Setelah Yessy pulang, giliran aku manja2an sama kakak. Aku duduk pangkuan sama dia sambil cerita2. Karena penasaran, aku pun tanya ke kakak...
"Kak, kok kakak tadi napsu banget sih sama Yessy?"
"Nin??"
"Ya kak?"
"Kamu cemburu ya?"
"Iiiiih, nggak tauuuu. Aku cuma liat tadi kakak kayaknya nafsu banget sama Yessy. Kesian tau dia, baru pertama kali udah dientot abis gitu."
"Bener nih ga cemburu?"
"Nggak kak. Kita kan ga bakalan bisa juga pacaran...kita sepupuan...jadi, aneh aja kalo pacaran...walaupun kita udah gituan"

Aku pun terus aja lengket sama dia. Kita berdua menatap ke tipi tapi ga tau apa yang ditonton. Tangan dia pun mulai ngerogoh2 memek aku...dia menyibak rok biru aku dan nyelipin jarinya dari samping celana dalem aku. Tangan satunya pun mulai meremas2 toket aku dari luar seragam sekolah aku.
"Kakak...Ninda horny"
"Yuk?"
Aku pun terus ciuman sama dia, jilat2an, dan dia pun mulai nyolok memek aku dalem banget sampe basah...becek banget! Tapiiii...tiba2...buset...
"Kakak..."
"Mh?"
"Kak...Ninda pengen eek"
"Yang boneng Nin? lagi asik begini"
"Iya kak, serius...bentar ya" dan aku pun langsung berdiri menuju kamar mandi.
"Nin!"
"Ya kak?"
"Yang bersih ya...bersiiiiih banget!"
"Hihihi iya kakak, Ninda tau kok kakak suka jilat2 disitu"
Aku pun bergegas ke kamar mandi dan melakukan semuanya...hihihi. Tentu setelah itu aku bersihin sampe bersih banget. Aku pun keluar kamar mandi cuma pake baju seragam aja...yang bawah udah kebuka...ga ada rok ga pake celana dalem. 
"Kakak, aku udah bersih banget nih"
"Sini Nin!"
Aku pun langsung jalan ke dia dan duduk di atasnya ngadep ke dia. Kita pun ciuman hot banget sampe basah. Tangan dia mulai ngeraba2 pantat aku sementara satunya ngeremes toket aku. Aku pun terus berdiri dan ngajakin dia ke kamar.
Sampe di kamar kita langsung buka baju sampe telanjang bulet, dia juga buka semua pakainnya dan setelah itu kita langsung naik ke atas ranjang. Dia langsung aja jilatin memek aku yang udah bersih wangi banget. Dia jilatin terus sampe memek aku kerasa basah dan banjir. Dia terus masukkin dua jarinya ke memek aku dan kobel2 dengan kasar sambil lidahnya jilatin kelentit aku.
Dia pun turun lagi ke bawah dan jilatin pantat aku. Dia dorong paha aku sampe pantat aku ke angkat, terus dia jilatin bool aku, dan terus dia ludahin. Setelah itu dia masukkin jari tengahnya ke lobang pantat aku sampe mentok dan ngobel2. Dia masukkin jempolnya ke memek aku terus dia urut2 bagian dalem memek aku dengan jempol dan jari tengahnya yang ada di dalem pantat aku. Setelah itu dia masukkin telujuknya ke bool aku dan terus kobel2 lagi.
"Enak ga niin?"
"Enak kakak...terusin..."
Dia terus aja ngobel pantat aku dan kemudian dia masukkin jari manisnya ke bool aku. Sekarang udah tiga jari di dalem pantat aku...sumpah rasanya enak banget walaupun agak aneh. Dia pun akhirnya ga tahan lagi, dia langsung berdiri dan nyuruh aku isep kontolnya yang udah keras. Akupun jilatin pelernya dan masukkin ke mulut aku. Dia terus buang ludah ke arah kontolnya sampe belepotan ke muka aku. Aku pun terus aja jilatin pelernya, dan dia terus buang ludah lagi dan kena ke muka aku. Terus dia usap ludah yang kena ke muka aku dengan kontolnya dan terus dimasukkin lagi ke mulut aku. Setelah itu dia tahan kepala aku dan masukkin pelernya sampe daleeeeem banget. Setelah itu dia entotin mulut aku...terussss aja sampe banyak ludah keluar dari mulut aku dan dia nyaris ga tahan lagi! 
Dia langsung menuju ke selangkangan aku dan...jleb...kontolnya masuk ke memek aku. Dia langsung entotin aku kenceng banget, keras, dalem, dan kasar. Aku pun sampe keras banget mendesahnya, karena rasa ngilu di dalem memek aku. Dia terus aja entotin aku tanpa ampun, padahal aku udah tahan2 badan dia biar ga terlalu dalem.
Dia pun terus nyabut pelernya dan kemudian jilatin memek aku lagi. Dia ludahin jarinya dan masukkin langsung 3 jari ke dalem lobang pantat aku. Dia masukkin dalem banget, dia puter2, dia kobel2 abis2an. Dia terus cabut jari2nya dari bool aku dan kemudian kedua tangannya ngebuka abis pantat aku. Aku bisa ngerasa kalo pantat aku mangap kebuka...dan dia terus aja ngeliatin lobang itu. Kemudian kakak ambil posisi lagi diselangkangan aku dan terus.....
"AAAHHH kakaaaakk!!!NGAPAIN?"

Dia terus aja dorong pelernya masuk ke dalam pantat aku. Dia pelan2 masukkin kontolnya yang gede itu ke bool aku. Rasanya sih ga sakit, tapi aku ngerasa aneh aja. Dia terus aja nancepin kontolnya ke pantat aku sampe mentok. Setelah itu dia merunduk dan ngomong "Nindaaa...pantat kamu udah jebol sekarang"
"Ih kakak, udah deeehhhh...haaahhh, semua lobang aku udah dipake"
Dia terus dengan gerakan pelan, mulai entotin pantat aku. Aku pun mulai menikmati ngentot dipantat. Lalu...
"NINDAAA!" teriak yessy dari luar. Aku sempet kaget...
"YESSS, MASUK AJA!!" aku panggil.
Aku denger pintu kebuka dan Yessy pun masuk ke dalam rumah "Dimana Nin?"
"Di kamar yess"
Yessy terus masuk ke kamar dan "Ihhhh, ada yang lagi ngewek". Yessy dateng dengan pake daster pendek banget. Aku bisa liat pentilnya ngecap di bajunya...berarti dia ga pake bra, dan jangan2 dia ga pake kancut juga. Kemudian dia duduk di lantai di sebelah tempat tidur. Dia senyum2 ngeliatin aku lagi ngentot...
"Yess"
"Ya Nin?"
"Hahhhh, nghhh...liat gw dientot dimana yess!"
Dia pun terus bangit dan melongok ke arah selangkangan kita....
"IIIIHH, NINDA....gila lu, ngewek di pantat ya?"
"Iya Yess...gw di jebolin di pantat nih"
"Ih buset deh lu, parah banget sih"
Yessy pun kembali duduk di lantai dan posisi muka dia deket banget sama muka aku. "Nin, enak ga?" bisik Yessy.
"Haaah, lama...lama (ahhh, kakak, pelan2)....lama2 enak juga Yess"
"Hihihi, sumpah Ninda...parah banget sih!"
Aku pun terus menatap ke Yessy dan senyum meringis nahan ngilu di perut.
Kakak pun terus nyabut pelernya dan ambil posisi di samping muka aku. Dia terus kocok2 kontolnya dan....cruuuttt...langsung muncrat ke mulut aku. Aku terus aja mangap buat muncratan yang kedua. Dia pun kocok2 lagi kontolnya dan ditahan. Aku pun buka mulut makin lebar dan...CRUUUUTT..."HAAHH" teriak Yessy. 
Kakak ngarahin muncratannya ke mulut Yessy. Dia langsung mengalihkan mukanya dan merem dan diem begitu aja. Lalu muncratan ke tiga kena di pipinya Yessy. Muncratan berikutnya ga seberapa kenceng dan cuma netes2 aja di atas mulut aku.
Yessy pun terus ngusap2 mukanya dan aku ketawa puas ngeliat Yessy dipejuin.
"Yess, kamu ambil tu tissu basah di atas meja"
Yessy pun terus ke meja dan ambil tissu basah. Dia langsung usap2 mukanya sampe bersih. Aku sama kakak pun bersih2 pake tissue basah itu.
"Enak ga Yess?" tanya kakak.
"asin kak...hihihi!"
"Tu kan doyan juga akhirnya" aku timpalin.
"Gw mau aja tau nelen peju, cuma yang tadi tu dari pantat lu Nin!!"
Kita pun ketawa puas "Yessy, Yessy, kamu polos banget sih. Yang masuk ke pantat Ninda kan bagian luarnya...pejunya ya ga kena lah!" kata kakak.
Kakak pun terus berbaring di sebelah aku. Kita bertiga ngobrol2 dan tangan aku pun masih iseng kocok2 kontolnya yang TAK KUNJUNG lemes2....
Aku sama kakak sesekali ciuman dan ngobrol2 ga jelas. Lalu, tau2 aku ngeliat wajah kakak berpaling dari menatap aku. Ternyata Yessy berdiri dan dia terus langsung buka dasternya. Sekejap dia langsung telanjang dan naik ke tempat tidur. Dia merangkak melewati aku dan langsung duduk di atas kakak. Tepatnya dia duduk bersimpu dengan memek nempel di kontol kakak. Yessy pun langsung gesek2 memeknya dan kakak terus nanya
"Kamu horny ya Yess?"
"Iya kak, pengen ngewek"
Kakak pun terus ngeremas2 teteknya Yessy dan terus narik Yessy ke arah dia. Yessy pun merunduk dan mereka ciuman.
"Sumpah kakak cakep banget. Sampe Yessy mau lepas perawan buat kakak" kata Yessy lagi. Dia pun terus ngeluarin lidahnya dan kakak juga melakukan yang sama. Mereka terus jilat2an lidah dan kemudian Yessy ngeludahin kakak di mulut. Dia ngumpulin ludah lagi di mulutnya dan trus dia keluarin lagi di mulut kakak. Setelah itu dia ciuman lagi.
Ga lama2 ciuman, Yessy terus turun ke bawah sambil ngejilat pentilnya kakak, terus turun lagi ke perut dan langsung HAP...dia ngemut kontol. Aku takjub ngeliat Yessy begitu, apa dia lupa kontol itu abis kemana?
"YESS...itu kan abis masuk ke pantat gw?"
"Mmhh, ga papa Nin, gw horny banget. Gw udah ga mikir apa2 lagi"
"Iiiiii" aku jijik ngeliatnya "Parah lu Yess"
"Mmhh, mmmhhh, ga papa, kan tadi udah dibersihin pake tissue basah"
Yessy pun terus aja ngisep kontolnya kakak dan sesekali ngemut2 bijinya kakak. Kakak pun terus nahan kepala Yessy dan nyodok kontolnya ke dalem mulut Yessy beberapa kali. Sampe2 aku bisa denger suara dia batuk2 dan keluar ludah banyak banget.
Yessy terus menegakkan badan dan ambil posisi duduk di atas kontolnya kakak. Dengan tangannya dia ngarahin kontol itu supaya masuk ke lobang entotnya yang udah basah sampe netes2. Ga pake usaha banyak, kontol kakak pun masuk semuanya ke memek Yessy dan dia mulai menggerakkan badannya...dia bener2 menguasai permainan. Gayanya seperti perek, padahal ini baru kedua kalinya dia entotan.
Aku juga bisa denger suara napas kakak yang semakin berat dan wajahnya bener2 nafsu. Desahan Yessy makin keras, dan mulutnya terus aja keluar kata2 kotor. Aku inget banget dia mendesah dan manggil2 nama aku.... 
"Aaahhhh, NGENTOT!! Nindaaa, lobang entot gw lagi dipake, aahhhh, sumpah enak banget". 
Aku tau dia ga pernah ngomong kata2 seperti itu, dia selalu pake bahasa yang lebih sopan...sepert 'ngewek'...hihihi.
Mereka pun terus tuker posisi, sekarang Yessy tiduran telentang dan kakak di atas. Aku bisa liat keringat yang membasahi badan mereka. Sodokan kakak kuat sekali, aku bisa liat teteknya Yessy yang kecil goyang2 naik turun...sampe akhirnya kakak ga tahan lagi dan langsung masukkin pelernya ke mulut Yessy dan ngeluarin pejunya di situ.
Yang keluar udah ga gitu banyak, karena kakak abis ngeluarin beberapa kali sebelumnya. Tapi yang pasti Yessy bisa nelen semuanya tanpa rasa jijik. Mereka berdua keliatan banget lemesnya, sampe akhirnya kita bertiga tidur telanjang karena kecapean.

Selasa Malem

Sepanjang sore itu kita ga ngapa2in lagi. Yessy mulai ngerasa sakit di memeknya sementara aku ngerasa kurang nyaman di pantat. Kakak juga kontolnya pegel dan dia pun lemes. Tapi keadaan berubah setelah malam tiba....

Malem itu kita nonton tipi bertiga. Yessy tiduran di sofa yang panjang sementara aku dan kakak duduk berdua di sofa yang pendek. Aku duduk pangkuan sama kakak...dan aku cuma pake tanktop dan celana dalem. Sekitar jam 9 malem, setelah apapun yang kita tonton udah abis, kakak mulai nakal ke aku. Dia cium2in aku dan ngeraba2 memek aku. Aku pun bales ciuman dia, aku ciuman basah banget sampe aku sendiri jadi horni berat. Tangan kakak pun mulai ngangkat baju aku dan meraba2 tetek aku.
"Hihihi, kalian horny ya?" tanya Yessy.
Aku pun cuma senyum aja ke dia dan ciuman lagi.
"Kalian ngewek dong, aku seneng banget ngeliat kalian gituan...cepet horny jadinya kayak tadi siang" tambah dia.
Aku ketawa kecil denger omongan Yessy dan aku pun tanya ke kakak "Mau gak kak?"
"Yuk"
"Sakit ga tititnya?"
"Memek kamu...eh, tunggu...oooo, udah basah nih!" kata kakak sambil rogoh2 memek aku
"Hihihi, kakak...aku pengen tot tot ama kak...sambil diliatin Yessy" aku bilang
"Ayooo" kata kakak sambil bediri dan ngajak aku ke kamar. Yessy pun langsung ngikutin kita ke kamar.

Sampe kamar kita langsung buka baju dan celana. Setelah bugil, kita naik ke tempat tidur...aku berbaring telentang sementara kakak ada di samping aku. Yessy duduk di lantai deket tempat tidur...dia ambil posisi bagus buat ngeliatin sobatnya ngentot. Kakak pun langsung ciumin mulut aku sementara tangannya ngocok memek aku pake jari2nya. Dia terus ke bawah dan ngenyot tetek aku, setelah itu dia turun lagi ke bawah dan jilatin memek aku. Dia terus ambil posisi telentang dengan kaki ke arah berlawanan sama kaki aku, dia terus nyuruh aku naik ke atas badannya jadi kita bisa saling jilat2an kelamin. Kata kakak ini gaya 69...ga tau kenapa namanya gitu??
Dalam posisi ini aku nyepong kontolnya yang mulai keras sementara dia jilatin memek aku yang mulai basah ngerembes keluar. Yessy terus aja ngeliatin aku nyepong, dan akhirnya aku tawarin "Mau Yes?" sambil nyodorin kontol ke arah dia. Yessy pun langsung nyamperin dan masukkin kontol itu ke mulutnya. Sementara Yessy ngisep ujungnya, aku jilatin batangnya. Sesekali lidah aku nempel ke lidahnya Yessy...ga tau kenapa, aku ga ngerasa risih pas itu terjadi.
Rupanya kakak mulai ga tahan, dan aku pun mulai horny berat karena dijilatin terus sama kakak. Dia ngebalik badan aku dan terus ambil posisi diantara kedua paha aku. Kedua tangannya memegang paha aku sementara dia gerakin pinggannya buat ngarahin kontolnya yang udah keras banget ke memek aku. Tanpa dia pegang, kontol itu bisa masuk ke memek aku dan dia langsung entotin aku abis2an. Aku juga ga bisa nahan desahan lagi, pikiran aku udah kosong karena nikmatnya ngentot sama kakak. 

Aku lihat Yessy kemudian ikutan telanjang, dan dia ambil posisi ngangkang di atas muka aku. Aku bener2 bisa liat memeknya yessy...dekeeeeet banget sampe aku bisa liat memeknya mulai basah dan kecium baunya.
Dia terus ciuman sama kakak dan kakak pun ngebales ciumannya sambil ngeremes-remes teteknya Yessy. Mereka ciuman hebat banget dan aku bisa lihat Yessy makin horny. Posisi dia semakin nungging sekarang, sampe2 lobang pantatnya keliatan. Kalo dipikir2 jijay juga sih...soalnya aku bukan lesbong, tapi karena aku sambil dientot sama kakak, jadinya aku ga ngerasa jijik. 
Terus kemudian...masalah baru dateng...taik lah...Yessy makin horny sampe2 lendir memeknya netes di muka aku. Yang pertama aku biarin, tapi yang kedua pas aku mendesah...lendirnya netes ke mulut aku. Dengan berat sambil kehabisan nafas, aku bilang ke Yessy "Yess, lendir lu netes ke muka gw!".
Dia terus aja ciuman sama kakak, bahkan kemudian tangan kakak mulai ngobel2 memeknya Yessy. Terus....tesss, tessss..."YESSS...lendir lu di muka GW!!!" aku teriak. Yessy pun ketawa2 dan dia terus duduk ngangkang di sebelah muka aku. Kakak terus ngejilatin muka aku yang ketumpahan lendirnya Yessy dan terus kita ciuman. Jadiii sebenernya aku udah nelen sedikit cairan memeknya Yessy...ya, asin aja sih rasany, tapi...iiiiii, weeek!
Kakak terus memalingkan wajahnya dari aku dan menuju ke memeknya Yessy. Sambil entotin aku, dia ngejilatin memeknya Yessy. Aku bisa liat pipinya kakak yang kempot karena dia ngisep kuat2 memeknya Yessy, pas di lobangnya. Setelah itu wajah kakak kembali berhadapan sama aku dan....iiiiihhhhh, jahat bangeeeettt....dia ngeluarin lendirnya Yessy dari mulutnya ke mulut aku....eeeuuuhhh, weeekk, jijay...mana terus dia nyiumin aku, jadi aku dipaksa nelen lendir itu. Jijik banget, sambil nulis ini aja aku mau muntah rasanya...Walaupun menjijikkan, pas saat itu, aku jadi semakin horny.

Setelah itu kakak kembali menegakkan badannya dan Yessy ambil posisi merangkak dengan pantat ngadep ke kakak. Dari bawah aku bisa lihat kakak merunduk dan jilatin pantatnya Yessy. Aku bener2 yakin kalo dia udah horny banget sama Yessy...karena dia bilang butuh nafsu yang gede banget sampe mau ngejilatin pantat. Puas ngejilatin boolnya Yessy, dia cabut kontolnya dari memek aku dan langsung nyodok Yessy.
Muka aku bener2 di bawah kelamin mereka, aku bisa lihat kontol kakak keluar masuk memeknya Yessy...deket banget, jelas banget...sangking deketnya sampe2 bijinya kakak sesekali ngenain bibir aku. Ya udah, sekalian aja, aku keluarin lidah aku sambil ngejilatin bijinya kakak. Tapi ternyata apa yang aku lakukan...malah bikin lidah aku sesekali kena memeknya Yessy. Aku pun tutup mulut aja biar ga ilfil gara2 kejilat memeknya Yessy.
Desahan Yessy mantab banget, aku tau dia horny dan kakak juga udah hampir keluar. Aku tau karena kontolnya makin cepet aja entotin memeknya Yessy. Aku sendiri ngerasa tanggung karena dientot setengah jalan, jadi aku mainin memek aku pake jari2 aku.
Lalu tiba-tiba "Ahhhh kakak, ahhhh, AAAAA....KAKAKKKK" jerit Yessy.
Kakak pun terus nyabut kontolnya dan tangannya ngocok2 kontolnya sampe muncratin peju di muka aku. Gilaaaa....dia ngedoggy Yessy dan buang peju di muka aku....dia bahkan ga ngeliat ke aku saat buang peju. ANJING, aku bener kayak sampah, cuma tempat buang peju sementara dia muasin memek lain. Cuma dua muncratan ke muka aku dia langsung masukin lagi kontolnya ke memek Yessy dan mereka ngentot lagi sebentar. Tapi terus kakak cabut kontolnya dan dia mundur...dia terus lanjut lagi entotin aku. Yessy terus negakin badannya dan kemudian peju yang sebagian keluar di dalem memeknya keluar dan langsung tumpah ke mulut aku pas aku lagi mendesah. Dia ga peduli dan langsung mundurin pantatnya mendekati badannya kakak. Ga lama kemudian, kakak cabut kontolnya dan masukkin lagi ke memeknya Yessy. Bangsat banget sih, aku belom puas, aku ga suka digilir gini...padahal dia tadi udah jerit2, berarti kan dia udahan. Lalu datang momen dimana mata aku menatap langsung ke mata Yessy. Sepertinya Yessy ngerti kalo aku kecewa. Dia langsung majuin badannya sampe kontol kakak keluar dari memeknya. Dia terus tiduran disamping aku dan kakak pun lanjut lagi entotin aku. Dia terus aja entotin aku sampe akhirnya dia mau keluar terus ngarahin kontolnya ke mukanya Yessy. Dia terus muncratin semua pejunya ke wajah Yessy sampe basah. Mampus lu...Sekarang kita impas Yess...aku bilang dalam hati...kita sama2 perek tempat laki2 buang peju.
Selesai kakak ngeluarin peju, Yessy pun langsung meluk aku. dia bilang "Ninda, enak banget, gw sayang banget sama lu Nin, gw seneng banget bisa nikmatin dosa ini bareng2". Aku langsung merasa bersalah sempet kesel tadi...mungkin aku emang cemburu sama dia...tapi, disisi lain, aku juga sayang sama Yessy. Makanya aku kasi rahasia kenikmat ini.

Malam itu aku tidur sendiri...sementara Yessy tidur sama kakak di kasur bawah...telanjang hanya terbungkus selimut. Dia selalu berhayal tidur telanjang sama laki2 katanya, makanya malem ini dia pengen nyobain. Biasanya setiap malam dingin banget di desa aku, tapi malam itu rasanya anget banget...asik banget. Akupun tertidur karena cape banget abis dipake berkali2 hari itu.

Pelajaran yang Ninda dapet pas hari itu: Kalo ngentot di pantat, musti bersih dulu...hihihi. Sama...ini...kalo ngentot sambil diliatin rasanya asik banget ketimbang cuma berdua aja. Dan ngeliatin temen kita ngentot lebih seru daripada nonton bokep...hihihi.

Nanti Ninda ceritain lagi kejadian di hari2 selanjutnya ya...dadah...muah!